Jumat, 30 Desember 2011

MENGENAL KAYU JABON

Kayu jabon sifat fisik dan struktur


Kayu jabon kayu keras berwarna putih semu - kuning muda. setelah tua, berubah menjadi kuning semu gading. arah serat lurus dan kadang-kadang agak terpadu, Kerat Raba agak licin sampai licin, tekstur agak halus sampai agak kasar, Kilap agak mengkilap sampai mengkilap.

Kayu jabon termasuk kelas awet, kelas awet adalah pengkelasan panjang pendeknya masa pakai kayu dikaitkan dengan kondisi penggunaan tertentu, seperti dipendam di dalam tanah, kondisi cuaca, terendam dalam air, dan pengecetan. Selain itu kelas awer juga dibedakan berdasarkan kondisi keawetan kayu yang berkaitan dengan serangan rayap tanah dan serangga perusak kayu lainnya.

Kayu yang termasuk kelompok kelas awet I lebih awet dibandingkan dengan kelas awet V. Kayu jabon termsuk dalam kelas awet V. Artinya, keawetan kayu jabon sangat rendah. sementara itu, daya tahan terhadap rayap kayu jabon kering termasuk kelas II, sedangkan daya tahan kayu jabon terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas IV-V.

Kelas keras adalah pengkelasan kekuatan atau kekerasan kayu yang dipengaruhi oleh hubungan antara berat jebis, keteguhan tekan, dan keteguhan lentur dari kayu. kayu dengan kelas keras I lebih kuat dibandingkan dengan kayu dengan kelas keras IV. Kayu Jabon termasuk ke dalam kelas III. Artinya, keawetan kayu jabon cukup kuat. berikut ini perbandingan berbagai macam kayu berdasarkan berat jenis, kelas kuat, kelas awer, dan kecepatan petumbuhan(riap) dan kegunaannya.

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

No.

Nama

Nama Latin

Berat jenis rata-rata kayu

Kelas keras

Kelas awet

Riap (m3/ha/ tahun)

Umur (tahun)

kegunaan

1

Jabon

Anthocepalus cadamba

0,42

III-IV

V

24

10

2,3,5,8,12,13,14,15,17,19

2

Sengon

Paraserianthes falcataria

0,33

IV

IV

38

10

1,2,5,8,12,14,15

3

Akasia

Acacia mangium

0,63

II-III

II-III

43,9

10

1,2,3,15,20

4

Damar

Agathis Lorantifolia

0,49

III

IV

26

30

1,2,3,7,8,9,14,15,17

5

Leda

Eucalyptus deglupta

0,89

I-II

II-III

34

9

1,4,5,6,10,11

6

Jatih Putih

Gmelina arborea

0,44

III

II

21

7

1,2,3,11,13,15,18,19,20

7

Sungkai

Peronema canesces

0,63

II-III

III

11,5

15

1,3,4,5,12,13

8

Turi

Sesbania grandifolia

0,42

III-IV

V

25

8

1,3,8,12,14,18,20

Keterangan :

  1. Bangunan
  2. Kayu Lapis
  3. Mebel
  4. Lantai
  5. Papan dinding
  6. Bantalan
  7. Rangka pintu atau jendela
  8. Bahan pembungkus
  9. Alat olahraga atau music
  10. Tiang listrik atau tiang telepon
  11. Perkapalan
  12. Patung,ukiran dan kerajinan tangan
  13. Venir mewah
  14. Korek api
  15. Pulp
  16. Alat gambar
  17. Pensil
  18. Arang
  19. Obat-obatan
  20. Moulding

Standart mutu dan kualitas kayu jabon Indonesia ditetapkan berdasarkan pengujian menggunakan pedoman standart tertentu. Untuk menguji kayu jabon, standart kayu yang digunakan adalah standart nasional Indonesia ( SNI ) 01-5007.2-2000 tentang pengukuran dan table isi kayu bundar rimba. Sementara itu, untuk menentukan standar petunjuk teknis pengujian kayu bundar rimba berdasarkan SNI 01-5007.9-2000. Berdasarkan standart tersebut, bagian jabon yang di uji adalah batang atau cabang kayu

(www.asaforest.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar